Ilustrasi Put Options

Put option

Put option adalah hak untuk menjual suatu aset diharga tertentu untuk jangka waktu tertentu. Untuk mempermudah anda memahaminya kami akan berikan sebuah ilustrasi berikut.


Ilustrasi put option

Misalkan A telah membeli rumah seharga Rp 500 juta. Karena ia ingin mendapatkan perlindungan atas rumah tersebut, ia membayar premi sebesar Rp 5 juta untuk asuransi rumahnya secara all-risk selama 1 tahun.

Perusahaan asuransi yang menerima uang premi tersebut memberikan jaminan perlindungan dengan wajib mengganti jumlah kerugian yang mungkin terjadi atas rumah tersebut selama masa kontrak sampai senilai maksimal Rp 500 juta.



Skenario pertama: terjadi musibah atas rumah yang diasuransikan

Terjadi musibah kebakaran atas rumah yang diasuransikan sehingga nilai rumah turun menjadi Rp 100 juta, atau terjadi kerugian sebesar Rp. 400 juta.

Maka A berhak melakukan klaim dan perusahaan asuransi untuk berkewajiban untuk mengganti kerugiannya sebesar Rp 400 juta. Dengan kata lain, nilai polis yang dibayarkan senilai Rp 5 juta tadi, sekarang bernilai Rp 400 juta.

Skenario kedua: tidak terjadi apa-apa pada rumah yang diasuransikan.

Satu tahun kemudian rumah tersebut tidak terjadi apa-apa, malah harganya naik menjadi Rp 800 juta. Maka keuntungan dari kenaikan ini adalah hak A sebagai pemilik rumah.

Sedangkan premi yang telah dibayarkan kepada perusahaan asuransi tentunya tidak bisa diminta kembali.

Ilustrasi put option pada saham

Misalkan A memperkirakan bahwa harga saham perusahaan pembuat alat-alat berat Caterpillar (simbol : CAT), akan turun harganya. Oleh karena itu A membeli put option dari B, yang memberikan hak kepadanya untuk menjual saham CAT di harga US$ 40 per lembar selama jangka waktu satu tahun, untuk itu A membayar premi sebesar US$ 3 per lembar.


Kontrak put option

Pembeli put option : A (hak jual)

Penjual put option : B (wajib beli)

Nama aset : Saham Caterpillar (CAT)

Jumlah kontrak : 1 kontrak (100 lembar saham)

Masa berlaku : 1 tahun dari sekarang

A membayar premi kepada B sebesar :

US$ 3 per lembar x 100 lembar = US$ 300



Apa yang terjadi jika kemudian CAT naik ataupun turun?

Skenario pertama: Harga CAT turun.

Karena suatu alasan harga saham CAT turun menjadi US$ 20.

Maka A sebagai put option buyer berhak menjual saham CAT di harga US$40, dimana saat ini saham di pasar hanya bernilai US$ 20. Dengan kata lain A dapat membeli saham CAT di harga US$ 20 dan kemudian menjualnya dengan harga US$ 40 (profit = US$ 20 per lembar).

Keuntungan bersih A (net profit) adalah US$ 20 dikurangi premi yang telah dibayar sebesar US$ 3 per lembar = US$ 17 per lembar.

Karena 1 kontrak option mewakili 100 lembar saham, maka total net profit = US$ 17 X 100 = US$ 1.700.

Semakin turun harga saham CAT, A sebagai put option buyer akan semakin besar keuntungannya.

Sedangkan B sebagai put option seller, yang menerima premi US$ 3 per lembar mempunyai kewajiban membeli CAT di harga US$ 40 per lembar. Semakin turun harga saham CAT, B akan menanggung kerugian semakin besar.



Jika harga saham turun:

put option buyer semakin untung,

put option seller semakin rugi.


Skenario kedua: Harga CAT naik.

Misalkan tiba-tiba terjadi bencana alam yang dasyat yang melanda banyak negara, maka permintaan akan alat-alat berat akan meningkat tajam, sehingga membuat harga saham CAT sebagai produsen alat berat naik tinggi sekali, misalkan menjadi US$ 100 per lembar.

Jika A menggunakan haknya untuk menjual saham CAT di harga US$ 40 per lembar, sedangkan harga CAT sekarang di pasar bernilai US$ 100 per lembar, maka A akan mengalami kerugian sebesar US$ 60 per lembar. Maka A lebih baik memutuskan untuk membiarkan haknya hangus (Expired Worthless).

Dapat disimpulkan maksimum kerugian A sebagai put option buyer adalah sebesar premi yang dibayarkan.

Sebaliknya, keuntungan maksimum yang bisa diperoleh B adalah sebesar premi yang diterima, sedangkan potensi kerugiannya tak terbatas sampai harga saham CAT menjadi nol.

Kita membeli put option jika memperkirakan harga saham akan turun.

copyright @ 2008 by andi romeo sagita